English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

19 October 2009

REALITA THE BAND SHINE

By : Abud’s Sick

Esok hari ini udara sejuk sekali. Embun yang membasahi tumbuhan itu menghiasi kota. Ada lima gerombolan anak yang selalu bersama, mereka bernama “Abud’s sick, Ipank Spikey, Aby viciaus, Phino Uamit dan Bala Migrant”. Mereka membuat sebuah Gank bernama “The Band Shine”. Mereka menyukai musik Rock Punk, tapi salah satu dari mereka, Abud’s, menyukai musik pop dan lagu lembek tentang cinta. Biasa lah calon pujangga dan tipe cowok pemuja rahasia.

Saat sekolah, keempat teman Abud’s menjadi
perhatian setiap cewek. Penampilan mereka tergolong cool banget, berbanding 180? dengan Abud’s yang culun plus katrok. Sehingga hampir semua orang tidak percaya kalau Abud’s anggota band Shine. Tapi teman-teman ganknya sangat membutuhkan Abud’s. Tanpa Abud’s mereka semua tidak bisa bolos sekolah, karena dialah yang selalu setia membantu mereka, seperti kali ini. Ketika semua siswa masuk ke dalam kelas, Ipank mengabarkan sesuatu.

“Hai…bro entar jam 10.00 ada konser. Gimana kalau entar kita bolos aja”

“Setuju banget ! Dah suntuk nih… Hampir satu bulan nggak bolos sekolah”

Mereka memandang Abud’s, mengisyaratkannya untuk menjalankan tugasnya. Abud’s berfikir sejenak. Akhirnya ia menyetujui untuk membantu mereka.

Saat itu sedang pelajaran matematika. Bu Santi, guru mereka yang terkenal cantik dan masih single, hari ini berulang tahun yang ke-21. Inilah saatnya menjalankan rencana, pikir Abud’s. Dia memberikan sebuah kado kepada Bu Santi. Beliau yang merasa mendapat perhatian dari muridnya merasa amat gembira. Karena ingin tahu apa isi kado itu, beliau langsung membukanya di depan kelas. Tiba-tiba Bu Santi menjerit dan lari ke luar kelas terbirit-birit saat melihat tikus di dalam kado itu. Abud’s memasukkan seekor tikus dalam kado itu. Rencananya untuk memberi jalan kepada teman – temannya untuk bolos pun berhasil. Ipank cs ( cronies,sahabat_red ) pun melaksanakan niat mereka untuk bolos. Mereka berlari keluar kelas dengan terburu _ buru khawatir kalau Bu Santi kembali ke kelas.

Phino yang berjalan santai tak seperti temannya yang lain sembari menyandang tasnya ia berujar kepada Abud’s.

“You are the best. Thanks, man!”

“Alah.. ga usah sok cool dengan ngucapin terimakasih. Cepetan nanti lo ditinggal lagi.” jawab Abud’s sambil menyandarkan bahunya di kursi.

“Beneran lo nggak ikutan kita-kita, Bud’s? Lo kan ga pernah bolos. Coba deh sekali -kali. Ga bosen apa di kelas terus?”

“Ga kok. Nyantai aja. Tugasku bantu kalian bolos dan tugas kalian adalah melaksanakannya. Fair, kan?”

“Hmmmhh… Di ajakin gimanapun juga kamu ga bakalan mau. See you!”

Di dalam kelas Abud’s ternyata bosan juga, seperti yang diramalkan Phino, karena kali ini nggak ada teman-teman yang selalu usil. Abud’s pun teringat akan bagaimana ia bisa bersahabat dengan Ipank dan yang lain. Kalau dipikir – pikir memang aneh sih, dia yang begitu kalem berteman dengan mereka yang cenderung memberontak.

“Kamu ga apa-apa?” Abud’s terkenang ucapan Ipank waktu itu. Abud’s dihajar habis-habisan The Black side, musuh bebuyutan The Band Shine. Ipank dan kawan-kawan menyelamatkannya dari The Black side. Itu adalah hari pertama dia di SMAnya sekarang ini. Dia murid pindahan.

“ Mereka memang sok jago kaya gitu. Ga usah takut ama mereka, ada kami. Kenalin aku, Ipank dan ini…….”

Lalu Ipank memperkenalkan tiga orang temannya. Dan setelah kejadian itu hubungan persahabatan mereka makin erat, hingga ia pun dikukuhkan sebagai anggota The Band Shine.

“Mereka adalah teman yang mau menerimaku apa adanya”, pikir Abud’s.



# # # # # # # # #



Teng…. Teng… teng…. Akhirnya bel pulang sekolah berbunyi. Siang itu cuaca sangat panas. Ia menunggu teman – temannya seperti biasa di depan gerbang sekolah.

“Menunggu memang hal paling membosankan” gumam Abud’s

Matahari yang tepat berada di atas ubun-ubun Abud’s membuatnya bertambah bosan. Yang dinanti tak kunjung datang, malah ia melihat gerombolan anak Black side. Dia ingin menghindari mereka tapi Abud’s terlambat. Mereka mendekatinya. Salah satu dari mereka merangkul cewek cantik. Dia adalah ketua geng Black side. Dia berkata

“Hei…mau kemana lo? Janga harap lo bisa pergi dari kita tanpa memar di muka lo ha..ha..ha..” mereka semua menertawakan Abud’s. Tubuhnya gemetar dia takut kalau dia benjut di depan cewek cantik itu. Sesaat Abud’s ingat kata Ipank

“Lo itu harus jadi cowok jantan, Bro. Kalau ada memar di muka lo biasa aja. Jangan kayak bencong!”

Sebenarnya ia ingin menuruti nasehat Ipank itu, jadi pejantan tangguh seperti lagunya Sheila on 7. Berkali – kali ia mencoba, namun tetap saja ia tak bisa mengubah sifatnya yang sudah mendarah itu. Aku harus berani walau kali ini saja, katanya dalam hati. Harus! Tiba-tiba rasa gemetar itu hilang seakan-akan dia tak menghiraukan apa yang akan dilakukan gerombolan itu. Ada suara mobil klasik dengan alunan musik rock yang datang mendekat. Lalu keluar suara lantang dari dalam mobil itu.

“Hei kalian… Dasar bences! Beraninya cuma main keroyok. Kalau berani lawan kita!”

Akhirnya Ipank dan kawan-kawan datang. Mereka keluar dari mobil dan mengahampiri gerombolan Black side. Ipank yang terlanjur emosi mengayunkan pukulan ke muka ketua Black side dan para band Shine memukuli mereka.

BRAK, BRUK, BRIK, DES DUS DEEL!!!

Muka anggota Black side benjut karena ulah Ipank, Abud’s, Phino dan Bala. Para anggota Black side itu kemudian lari seperti dikejar hantu. Ketua ganknya dibantu berdiri oleh pacarnya untuk meninggalkan tempat itu. Sesaat cewek itu melirik Abud’s seakan-akan dia bangga pada Abud’s.

Anak-anak band shine mulai menaiki mobil menyusuri jalanan kota. Mereka bercakap-cakap tentang kejadian tadi.

“Hei Bud’s dasar bences lo! Kenapa tadi nggak lo babat sendiri. Katanya jago karate”

“Hei Bro…. Masalahnya bukan itu. Tapi disitu ada cewek yang gue taksir. Gue gugup. Lagian udah lo duluin kan?”

“Oh iyya… udah keduluan gue. Eh…bentar, maksud lo, cewek itu si Sandra? Lo suka ama Sandra…? Capek deh…!”

Tapi mereka tidak memperpanjang pembicaraan tentang cewek itu. Bagi mereka itu termasuk privasi Abud’s. Dan udah dari sononya, The Band Shine menjunjung tinggi privasi. Selama yang bersangkutan tidak mau memperpanjang pembicaraan, merekapun tidak akan mengorek lebih dalam. Inilah yang Abud’s sukai dari The Band Shine.

Mereka berlima akhirnya masuk ke mobil dengan pemegang kendali seperti biasanya, yaitu Aby. Maksudnya…memang tidak ada yang bisa nyopir mobil sehebat Aby. Saat mobil itu di depan kantor polisi, tiba-tiba Aby membunyikan klakson tiga kali. Lalu dia memacu kendaraan dengan cepat seakan-akan dia ingin membuat masalah dengan polisi. Para polisi pun mengejar The Band Shine menggunakan motor besar karena mobil mereka melebihi batas kecepatan yang diizinkan. Namun Aby memang seorang pengemudi hebat. Setiap tikungan dilaluinya tanpa cacat sedikitpun. Dia mengamalkan dengan sempurna aksi kebut-kebutan di setiap film yang ia tonton, seperti Tokyo Drift, Fast and Fourius hingga Underground. Saat di perempatan dia memacu mobil melebihi kecepatan maksimal seakan-akan mobilnya itu terbang. Tiba-tiba dari samping kanan truk besar melaju amat cepat. Jantung teman-temannya dibuat berdebar-debar. Mobil mereka terbang melewati truk itu dengan selamat lalu para polisi pun terjatuh untuk menghindari truk besar tadi. Di dalam mobil Aby berteriak

“Yehooo….seru banget kan?”.

“Seru apanya! Jantung gue mau copot nich. Emang otak lo udah gak sehat ya By?”.

“Santai…santai…itu belum seberapa”.

Mobil klasik itu mulai berjalan santai untuk mengarungi jalan-jalan kota.

Siang berlalu dan sore pun tiba. Anggota The band Shine itu masih berkeliaran di jalan, mereka tak kenal lelah. Ipank baru ingat kalau ia ingin beli celana jeans karena jeans yang ia pakai sudah satu bulan belum dicuci. Ipank memang jorok banget. Lalu mereka mampir sebentar ke sebuah mal dan saat mereka keluar dari mal mereka melihat salah satu mafia yang terkenal sangar. Mereka ingin mengerjai mafia itu. Kemudian mereka menantang Abud’s untuk ngebuktiin kalau ia memang cowok yang jantan. Abud’s-pun mau-mau saja. Lalu dia berteriak.

“Hai monyet mau pergi kemana lo!”, tantang Abud’s.

Merasa dialah yang diteriaki, mafia itu menoleh ke arah Abud’s dan balas barteriak.

“Lo jangan buat masalah ama gue, awas lo!”.

Dari balik mafia itu tiba-tiba muncul orang-orang yang tak dikenal. Mereka kelihatan ikut marah seperti mafia itu. Abud’s CS pun mengambil kesimpulan kalau ternyata mafia itu tak sendirian, ada 5 orang temannya yang bertubuh kekar di belakangnya. Abud’s panik minta bantuan Ipank.

“Hai monyet, kita gak takut ama kalian, pria berotot gak punya otak!”.

Para mafia itu memegang alat pemukul dan berjalan menuju arah Abud’s. Tubuh mereka bergetar. Ipank mengambil siasat dan berteriak

“Bro gunakan jurus pamungkas! Lari…!!!!!!”

Mereka lari kearah mobil dan memacunya dengan cepat. Dan mereka pun selamat dari kejaran mafia-mafia tadi.

Sore berganti malam. Ipank yang punya celana jeans baru meminta Phino untuk belelin jeansnya. Phino emang jago banget ngelakuin hal itu. Mobil mereka masih berjalan di bawah pijaran lampu-lampu kota. Abud’s minta saran pada Bala tentang Sandra, Bala emang jago ngomentarin masalah cewek.

“Kalo menurut gue Sandra itu cantik dan manis, tapi dia nggak cocok ama lo. Lo kan bencong nggak berani nyatain perasaan lo”.

“Bukannya gue nggak berani, tapi gue hanya ingin jadi pengagum rahasia yang menikmati indahnya dari balik tabir”.

“Kalau begitu ya terserah lo”

Mereka masih saja ngobrol di kesepian jalanan malam.

Malam sudah semakin larut. Jalanan kota mulai sepi dari keramaian orang. Namun mereka masih saja melaju dengan mobil klasik mereka. Seakan-akan The Band shine adalah penguasa jalanan. Hari ini perjalan the Band shine seru banget. Mulai dari ngerjain guru, berantem di sekolah, bikin ulah ama polisi sampai dikejar-kejar ama mafia jalanan. Emang hebat mereka. Pantas kalau mereka diberi julukan “The king of ganks”.(hilman)




Artikel disini berguna bagi anda?, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis. Atau berlangganan via email, dengan begitu anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di 54k1jo.blogspot.com

12 komentar Untuk "REALITA THE BAND SHINE" :


Post a Comment

silahkan isi kotak komentar di bawah ini karana bagi yang sudah membaca wajib memberi komentar

← Next previous home
 

recent comment

Teman-TemanKU

Recent Post